Assalamu'alaikum Dunia

RSS

Kamis, 14 Juni 2012

Contoh Proposal PTK ( Peningkatan Ketrampilan berbicara dengan menggunakan metode Crush Word Pada Siswa Kelas VII IPA MTSN 1 Malang)


BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sebuah aktivitas yang diwajibkan oleh Allah kepada Insan fii kulli waqtin wa makanin. Dengan pendidikan, insan akan mampu menilai mana yang baik mana yang buruk atau kata lainnya, mana yang diperintah oleh Allah dan mana yang dilarang oleh Allah. Begitu pentingnya pendidikan dalam kehidupan, sampai-sampai Allah mengukir dalam kalam nya pada surat Al mujadallah ayat 11 yang berbunnyi : Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan ( Q.S. Al-Mujadalah : 11 )
Pendidikan menurut kamus besar Bahasa Indonesia ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Dalam pengertian yang agak luas, pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan ( Muhibbin Syah, 1995 : 10)
Pendidikan tidak terlepas dari berbagai unsur, yakni pendidik, peserta didik, materi ajar, evaluasi, kurikulum, dll. Unsur-unsur ini berkaitan satu sama lainnya. Adapun penunjang pendidikan yaitu metode, sarana prasarana, dsb.
Yang jadi permasalahannya, metode yang bagaimana yang bagus untuk dipergunakan ? Penggunaan metode disesuaikan dengan usia anak didik, tujuan pendididkan dan sarana pasarana. Solikin S.T. M.T. ( 8 Maret 2009 ) mengatakan dalam Seminar Teknologi Internet Pendidikan bahwa ciri PBM yang modern adalah every where, every time, any who. Jadi metode yang baik adalah metode yang yang tidak terbatas oleh dimensi ruang dan waktu.
Dengan demikian dalam pembelajara bahasa, khususnya Bahasa Arab,penerapan metode yang tepat sangat berpengaruh terhadap tercapainya tujuan pembelajaran siswa, salah satu dari beberapa metode yang sudah ada, terdapat beberapa metode yang menggunakan permainan sebagai sarana penyampaian informasi, pengetahuan ataupun materi yang disampaikan.
Mengingat MTSN I Malang sangat memperhatikan pengembangan pembelajaran siswannya terutama di bidang ketrampilam berbicara, yang pada kenyataannya terdapat kesenjangan antara standar kompetensi yang di tentukan dengan kenyataan yang terjadi di lapangan, yang menjadi penghambat tercapai nya tujuan pembelajaran. Maka di sini penulis menerapkan metode Crush word dalam membenahi kesenjangan kesenjangan yang di temukan.
Berdasarkan uraian diatas,maka perlu dilakukan penelitian tentang penerapan metode pembelajaran ketrampilan berbicara Bahasa Arab berbasis learning educatif bagi siswa MTSN I Malang kelas VII IPA. Untuk itu peneliti mengambil judul : “ Peningkatan Ketrampilan berbicara dengan menggunakan metode Crush Word Pada Siswa Kelas VII IPA MTSN 1 Malang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis dapat mengambil rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana menerapkan metode Crush Word pada siswa kelas VII IPA MTSN 1 Malang dalam meningkatkan kemampuan berbicara?
2. Bagaimana peningkatan kompetensi siswa dalam ketrampilan berbicara dengan menggunaka metode Crush Word pada siswa kelas VII IPA MTSN 1 Malang ?
C. Tujuan Penelitian.
Berdasarkan pada Rumusan Masalah diatas,penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui penerapan metode Crush Word pada siswa kelas VII IPA MTSN 1 Malang dalam meningkatkan kemampuan berbicara.
2. Mengetahui peningkatan kompetensi siswa dalam ketrampilan berbicara dengan menggunaka metode Crush Word pada siswa kelas VII IPA MTSN 1 Malang.
D. Hipotesis Penelitian.
Dari uraian diatas, maka Penulis mempunyai dugaan yang nantinya perlu dibuktikan, yaitu : Dengan Penerapan Metode Crush Word dapat meningkatkan ketrampilan berbicara siswa VII IPA MTSN 1 Malang.
E.Manfaat Penelitian.
Dari hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi pada Penerapan Metode Crush Word dalam meningkatkan ketrampilan berbicara siswa VII IPA MTSN 1 Malang.
Adapun secara detail kegunaan dan manfaat dari penelitian ini adalah untuk :
1. Bagi Lembaga, untuk dijadikan bahan pertimbangan dan tambahan informasi dalam menentukan langkah-langkah penggunaan metode pembelajaran Bahasa Arab khusunya dan Mata Pelajaran yang lain pada umumnya.
2. Bagi Guru, sebagai bahan pertimbangan Guru untuk memilih metode yang tepat bagi siswa yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
3. Bagi Penulis, supaya dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan yang nantinya dapat digunakan setelah menjadi tenaga pendidik yang sesungguhnya.
4. Bagi Siswa, untuk mempermudah siswa dalam menerima pelajaran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.Learning Educatif ( Permainan Berbahasa )
Adapun yang dimaksud permainan bahasa adalah cara mempelajari bahasa melalui permainan. Permainan berbahasa bukanlah merupkan aktifitas tambahan untuk bergembira semata, tapi permainan ini dapat digolongkan dalam pembelajaran dan pengajaran yang bertujuan untukmemberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan kemahiran bahasa yang telaj dipelajari.
Permainan dalam pembelajaran jika dimanfaatkan secara bijaksana menghasilkan beberapa hal berikut :
1) Menyingkirkan keseriusan yang menghambat proses belajar.
2) Menghilangkan stres dalam lingkungan belajar.
3) Mengajakorang terlibat secara penuh.
4) Meningkatkan proses belajar.
5) Membangun kreativitas diri
6) Mencapai tujuan dengan ketidaksadaran.
7) Meraih makna belajar melalui pengalaman, dan
8) Memfokuskan siswa sebagai subjek belajar.
B.Metode Cush Word
Dengan mengintregasikan permainan permainan dalam pembelajaran diharapkan siswa tidak merasa dibebani dengan muatan materi yang begitu padat, karena permainan mengandung makna edukatif yang sangat bermanfaat bagi terbentuknya sufat peka terhdap keinginan dan perasaan orang lain, serta dapat menumbuhkan rasa kebersamaan yang menjadi landasan bagi pembentukan perasaan sosial.
Menurut (Ginnis, 2088) aplikasi permainan yang tepat pada proses pembelajaran antara laindapat menciptakan hubungan belajara yang lebih fleksibel antar siswa, memecahkan kebekuan antar siswa dan guru sehingga para guru benar – benar bisa berperan selayaknya teman belajar, dan melatih berbagai kecakapan berpikir tanpamesti terbebani dan susah payah. Permainan secara efektif mampu mengubah dinamika kelas dan biasanya mampu menciptakan kemauan yang lebih besar untuk belajar dan bersikap.
Salah satu metode pembelajaran yang dilatarbelakangi permainan dalam salah satu situs Depdiknas adalah metode Crush Word ( tebak kata )(www.dikmegnum.go.id ). Tebak kata merupakan salah satu permainan yang sering dijumpai di acara atau tayangan kuis yang terdapat di televisi. Lebih lanjut Lubis (dalan Nurarti, 2006) menjelaskan bahwa “guessing games are to get students to use numbers, expression of time, colours and other adjective verbs, and nouns in a realistic manne.”. pernyataan tersebut mengandung pengertian bahwa permainan tebak kata merupakan suatu permainan yang mengkodisikan siswa menggunakan kata benda, kata kerja, kata sifat, dan kata keterangan dalam keadaan realistis.
Sebenar nya permainan tebak kata ini di maksudkan untuk melatih siswa dalam mengingat dan menggunakan konsep yang telah dipelajari bahkan barua diketahui pada saat permsinsn berlangsung, tanpa ragu atau takut salah, dan tentuya sekaligus melatih berbicara siswa dan bagaimana mengidentifikasikan sesuatu dengan menbuat kalimat – kalimat.
Adapun permainan tebak kata sendiri pecah menjadi beberapa bagian , sebagai berikut:
1) Teka teki silang
2) Acak kata (susunan huruf kata yang dibalil balikkan)
3) Kata yang sebagian hurufnya di hilangkan
4) Menebak konsep atau istilah sebuah gambar
5) Menebak sinonim atau lawan kata
6) Menebak konsep atau istilah yang di ungakapkan peserta lain ( peserta lain mendiskripsikan istilah tersebut dalam kalimat lengkap
7) Menyusun kalimat – kalimat yang semua hurufnya merupakan huruf kecil dan ditulis tanpa jedah dan tanpa tanda baca.
C.Ketrampilan Berbicara (mahara al kalam)
Ketrampilan berbicara ( maharah al kalam) sering juga disebut at ta’bir. Meskipun demikian keduanya memiliki perbedaan penekanan, dimana maharah al kalam lebih menekankan pada kemampuan lesan, sedangkan ta’bir disamping secara lesan juga dapat diwujudkan dalam bentuk tulisan..
Ketrampilan berbicara pada hakekatnya merupakan memproduksi arus sistem bunyi artikulasi yang bertujuan untuk menyampaikan kehendak, kebutuhan, perasaan, dan keinginan kepada orang lain. Dengan demikian pengertian ketrampilan berbicara merupakan suatu ketrampilan menyampaikan pesan secara lisan kepada orang lain.
Fungsi bahasa yang paling utama adalah sebagai alat komunikasi.sebab dengan bahasa sebagai komunikasi bahasa mampu memberikan kemungkinan yang lebih luas dan kompleks dari pada yang dapat diperoleh dengan menggunakan media yang lain.
Terdapat beberapa perbedaan mendasar antara ketrampilan berbicara dengan ketrampilan ketrampilan yang lain, disisi waktu kita bisa membaca ,menulis atau mendengar suatu kosa kata tertentu , akan tetapi tidak disertai kemampuan untuk berbicara atau berkomunikasi kecuali terdapat faktor faktor lain yang mendorong kita menggunakan kosa kata tersebut untukberkomunikasi. Dalam berkomunikasi seorang penutur bisa beralih menjadi seorang pendengar atau sebaliknya. Sehingga kemampuan berbicara membutuhkan beberapa aspek ketrampian berbahasa lainnya.
Diantara model dari pembelajaran Maharah al kalam antara lain:
1) Tanya jawab
2) Menghafalkan model dialog
3) Percakapan terpimpin
4) Percakapan bebas.
Sedangkan untuk mengukur maharah al kalam bisa menggunakan halhaldibawah ini:
1) Mendeskripsikan gambar
2) Menceritakan pengalaman.
3) Wawancara ( muqabalah ).
4) Berbicara bebas.Diskusi. ( H.M Abdul Hamid, Mengukur kemampuan berbahasa,Uin Press, Malang:2010).

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Settiing Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan tindakan kelas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menitik beratkan pada pembelajaran berbicara Bahasa Arab. Metode pembelajaran yang akan diberikan adalah berbasis Educatif Learning dengan menerapkan Crush Word . peneliti mengambil metode ini sebagaipedoman kerja pada programini supaya siswa merasa nyaman dan tidak bosan dengan materi pembelajaran yang disajikan. Dalam setiap pertemuan, peneliti membuat kegiatan kelompok yang masing masing beranggotakan kurang lebih 5 orang, setiap kelompok di beri beberapa kartu yang berukuran 2x10 cm yang berisi istilah atau konsep yang nantinya harus di deskripsikan melalui lesan kepada anggota kelompok untuk di tebak kata yang dimaksudkan,begitu seterus nya secara bergantian berdasarkan waktu yang telah ditetapkan. Adapun kegiatan yang menginterprestasikan konsep peneliti akan disajikan dalam bentuk tabel dilampiran.
2. Lokasi dan Objek Penelitian.
Penelitian ini di laksanakan di MAN Malang 1 yang terletak di Jln. Bandung 1/40 Malang. di bawah naungan Departemen Pendidikan Nasional.Penelitian ini akan difokuskan pada siswa kelas VII IPA 2 MTSN Malang 1 yang berjumlah 41 siswa. Penelitian dilakukan pada Mata Pelajaran Bahasa Arab yang waktu pembelajarannya selama 2 Jam pelajaran dalam 1 Minggu, yang dilaksanakan selama 4 kali pertemuan dengan menerapkan metode yang telah direncanakan.pada jam 08.10 -10.00 pada hari selasa.
B. Rencana Tindakan.
1. Perencanaan Tindakan.
Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini akan dipakai model siklus yang dilakukan secara berulang-ulang dan berkelanjutan, sehingga diharapkan semakin lama akan semakin menunjang hasil yang ingin dicapai.
Langkah-langkah kegiatan yang harus dipersiapkan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah :
a. Observasi
b. Konsultasi dengan Guru Pamong.
c. Identifikasi permasalahan dalam kegiatan belajar mengajar.
d. Merumuskan Metode atau Strategi yang sesuai dengan Pembelajaran.
e. Melakukan pemilihan metode atau strategi yang sesuai.
f. Melaksanakan Tindakan Kelas.
Penelitian dilaksanakan selama 4 kali pertemuan pada satu kelas, yaitu Kelas VII IPA yang dimulai pada Hari Selasa tanggal 01 Mei 2011 sampai tanggal 22 Mei 2011.
2. Implementasi Tindakan.
Adapun kegiatan atau Tindakan yang dilaksanakan di kelas selama pertemuan sebagai berikut :
a. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Mengelompokkan siswa menjadi 4 kelompok.
c. Menyampaikan materi secara garis besar.
d. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan permainan melalalui Crush Word.
3. Observasi dan Interpretasi.
Dalam kegiatan pembelajaran, Peneliti melakukan pengamatan dengan pengambilan data hasil belajar dan kinerja siswa. Hal tersebut antara lain :
a. Kegiatan siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran.
b. Kreativitas siswa baik individu maupun kelompok.
4. Analisis dan Refleksi.
Data yang diperoleh dari tindakan kelas yang telah dilaksanakan akan di Analisis untuk memastikan bahwa dengan menggunakan metode Crush Word dapat meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Siswi kelas VII IPA MTSN I Malang terhadap ketrampilan berbicara, yang selanjutnya akan digunakan sebagai pertimbangan untuk menerapkan metode pada pertemuan selanjutnya, sehingga nantinya dapat diukur sejauh mana keberhasilan guru dalamkegiatan pembelajaran yang dapat dilihat dari prestasi belajar anak didik yaiti melalui keberanian dan rasa percaya dirimereka dalam menggunakan bahasa arab ketika permainan berlangsung.
C. Siklus Penelitian.
Siklus Penelitian Tindakan Kelas ini dipersiapkan untuk 4 kali pertemuan yang semuanya dibentuk dalam skenario pembelajaran untuk tiga pokok bahasan. Tindakan kelas ini dimulai pada Hari selasa tanggal 01 Mei 2011 sampai Hari 22 Mei 2011.
D. Pembuatan Instrumen.
Pada penelitian ini Peneliti menjadi instrument kunci, dimana peneliti menjadi pengumpul data pada Penelitian Tindakan Kelas. Peneliti juga menjadi perencana dan pelaksana tindakan kelas yang nantinya akan terlibat langsung dengan siswa dalam proses penelitian.
Instrumen pendukung lain yang dapat digunakan untuk memperoleh data ialah Lembar Observasi dan Skala Penilaian terhadap siswa didalam performance dan keaktifan siswa dalam diskusi dan Tanya jawab.
E. Pengumpulan Data.
Teknik pengumpulan data yang digunakan Peneliti dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah :
1. Obeservasi
Observasi / pengamatan ini dilaksanakan oleh peneliti ketika peneliti mengajar di kelas, dengan menggunakan Metode Diskusi dan Tanya Jawab. Sehingga peneliti memperoleh gambaran suasana kelas dan peneliti dapat menentukan Metode Diskusi dan Tanya Jawab yang lebih baik pada pertemuan berikutnya
2. Skala Penilaian
Penilaian disini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkannya Metode Diskusi dan Tanya Jawab.
F. Indikator Kinerja.
Penelitian yang dilaksanakan 4 kali pertemuan sudah cukup digunakan untuk penelitian tindakan kelas. Penelitian ini mengambil topik tentang “Peningkatan Ketrampilan berbicara dengan menggunakan metode Crush Word Pada Siswa Kelas VII IPA MTSN 1 Malang.” maksudnya adalah dengan menggunakan Metode Crush Word dalam proses belajar mengajar siswa akan lebih bersemangat dalam belajar. Serta bersemangat dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru atau sebaliknya, siswa akan malas dan tidak bersemangat. Di sini indikator yang ditentukan selama penelitian menerapkan Metode Diskusi dan tanya Jawab ini adalah bahwa sebagian besar siswa memperhatikan dengan sungguh-sungguh karena mereka ingin menjawab pertanyaan – pertanyaan selama permainan berlangsung, sehingga setiap siswa dapat berpartisipasi untuk memenangkan permainan melalui Crush Word.
Daftar Pustaka
Mujib Fathul, Nailur Rahmawati. 2011. Metode Permainan Permainan Edukatif.jogjakarta DIVA Press.
Musthofa Syaiful.2011.Startegi Pembeajaran Bahasa Arab Inovatif . Malang.Uin Press.
Hamid Abdul, 2010. Mengukur Kemampuan Bahasa Arab, Malang. Uin Press.
www.dikmegnum. Co.id









2 komentar:

  1. assalamu'alaikum..cara buat template seperti blog ini gmn??

    BalasHapus
  2. wa'alaikum salam wr.wb...
    bisa d download d sini( http://btemplates.com/) macam2 template menarik ...ada sekitar 400 templete..

    BalasHapus

شكرا على حسن إهتمامكم