Assalamu'alaikum Dunia

RSS

Rabu, 05 September 2012

Menyoal Problematika Pendidikan di Indonesia “Pragmatisme Vs Idealisme”

Add caption

Pendidikan merupakan salah satu upaya yang diharapkan dapat membangun suatu Negara dengan tatanan masyarakat yang sejahtera dan berkecukupan baik kebutuhan jasmani dan rohani setiap individu dalam masyarakat tersebut. Indonesia sebagai salah satu Negara berkembang di dunia terus menunjukkan partisipasi aktif dalam membangun bangsa dari segi pendidikan. Hal tersebut bisa dilihat dari jumlah institusi pendidikan di Indonesia yang semakin banyak di setiap daerah. Kenyataan ini mengindikasikan adanya suatu kesadaran untuk menghadapi tantangan globalisasi.
Dukungan pemerintah terhadap peran dan fungsi Institusi pendidikan baik yang bersifat formal atau non formal selama ini cukup menggembirakan seperti terwujud dalam program BOP, dan berbagai macam beasiswa. Pemerataan program pemerintah tentang kualitas pendidikan ini telah diimbangi dengan banyaknya institusi pendidikan dengan berbagai kompetensi keahlian. Kenyataan ini seharusnya bisa mengurangi ketergantungan kepada pihak tertentu, mengurangi pengangguran, diskriminasi pendidikan, segmentasi kebijakan yang berujung pada kemiskinan dalam skala luas.
Kondisi ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan martabat Indonesia sebagaimana yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 dan UU Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang pendidikan yang berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan pendidikan yang bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa, berilmu, cakap, kreatif dan mandiri.
Ironisnya, jumlah institusi pendidikan yang kian banyak masih belum dapat dirasakan keberadaannya, dan belum bisa menjadi solusi konkrit dalam pengentasan kemiskinan, pengangguran dan kejumudan berfikir inovatif dan kreatif masyarakat Indonesia. Hal demikian dapat dilihat dari hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia sejak tahun 2004 sampai 2011 terhadap tingkat pendidikan dan sumbangsihnya terhadap pengangguran di Indonesia. BPS mencatat terdapat 8.319.779 jiwa penduduk Indonesia yang masuk dalam kategori pengangguran terbuka.
Berdasarkan tingkat pendidikan, SMA/K menunjukkan ratting pertama dalam menyumbang pengangguran terbuka setiap tahunnya. Tercatat sejak tahun 2004 hingga Agustus 2011, pengangguran terbuka dari lulusan SMA/K lebih dari tiga juta setiap tahunnya. Data terbaru tahun 2010 menunjukkan bahwa lulusan SMA/K menyumbang sebesar 3.344.315 dari 8.319.779 jiwa pengangguran dari seluruh tingkat pendidikan yang ada di Indonesia.
Melihat uraian dan fakta di atas, fungsi dan tujuan UU pendidikan di Indonesia seperti yang tersebut di atas tidak linier dengan fakta dilapangan

شكرا على حسن إهتمامكم